Pola Dasar Pembelajaran Orang Tua Kita:ᨆᨀᨗᨕᨉᨛ ᨞ ᨆᨀᨗᨕᨉ᨞

0
Oleh : Ahmad Saransi 

Majalah pro.co.id --- Masyarakat Bugis memiliki tradisi pendidikan keluarga yang sangat kuat, di mana orang tua memegang peran penting dalam membentuk karakter anak. Salah satu wujudnya tercermin dalam dua pola dasar pembelajaran yang diwariskan turun-temurun, yaitu #ᨆᨀᨗᨕᨉᨛ ᨞ 
#Makkiade’ dan  #ᨆᨀᨗᨕᨉ᨞
#Makkiada. Kedua konsep ini menjadi fondasi penting dalam membangun kepribadian dan etika sosial anak sejak usia dini. 

1. #ᨆᨀᨗᨕᨉᨛ ᨞ 
#Makkiade’ adalah ajaran tentang adab atau tata krama dalam bertingkah laku. Orang tua Bugis mengajarkan anak-anak mereka untuk memahami bagaimana bersikap terhadap orang tua, kerabat, tetangga, dan masyarakat luas. Nilai-nilai yang ditekankan dalam ᨆᨀᨗᨕᨉᨛ Makkiade’ antara lain sopan santun dalam perbuatan, hormat kepada orang yang lebih tua, menjaga diri dalam bertindak, serta memiliki rasa malu (siri’) ketika melakukan hal yang tidak pantas. Ajaran ini menjadi cerminan bahwa moralitas dan sopan santun merupakan pondasi utama dalam kehidupan sosial masyarakat Bugis.

2. Sementara itu,  #ᨆᨀᨗᨕᨉ᨞ #Makkiada adalah pelajaran tentang bertutur kata yang baik dan santun. Dalam budaya Bugis, ucapan dianggap sebagai cerminan hati dan pikiran seseorang. Oleh karena itu, sejak kecil anak-anak diajarkan bagaimana menyampaikan kata-kata dengan lemah lembut, jujur, sopan, serta penuh penghormatan, terlebih saat berbicara kepada orang tua atau orang yang dituakan. Makkiada juga mengajarkan pentingnya memilih kata yang tepat, tidak menyakiti perasaan orang lain, dan menjaga keharmonisan dalam komunikasi sehari-hari.
 Oleh sebab itu seseorang anak yang bertutur tidak baik atau tidak sopan ia akan terkena cibiran sebagai #masobè dalam bahasa bugis halusnya  atau #macolla dalam bahasa bugis kasarnya. 

Kedua pola ini, Makkiade’ dan Makkiada, menjadi dasar penting dalam proses pendidikan informal di lingkungan keluarga Bugis. Keduanya saling melengkapi dalam membentuk individu yang berkarakter, bermartabat, dan mampu menjaga hubungan sosial dengan baik. 

Tradisi ini menunjukkan betapa kentalnya nilai-nilai kearifan lokal Bugis dalam membina generasi yang beradab dan berbudi pekerti luhur. (**)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)