Makassar
majalahpro.com - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr. (Han)., mengatakan tak memiliki pengaruh apapun terhadap kinerja seluruh prajurit TNI terkait pernyataan salah seorang Komisi I DPR RI. TNI di wilayah Kodam XIV/Hsn tetap solid san satu komando.
Hal tersebut diungkapkan usai dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang dilakukan oleh Kepala Deputi Balitbang BKKBN Nasional, M. Rizal Damanik, bertempat di Balai Pertemuan Hasanuddin Jl. Urip Sumoharjo Kota Makassar. Selasa (13/09/2022).
Orang nomor satu di Kodam Hasanuddin ini mengatakan, tak memiliki pengaruh apapun terhadap kinerja seluruh prajurit TNI. Karena semua matra yang ada di TNI, baik Darat, Laut dan Udara ditegaskannya masih sangat solid dan kompak.
"Kami TNI di wilayah Kodam XIV/Hasanuddin, baik Angkatan Darat, Laut maupun Udara serta Kepolisian, tetap solid dan kompak dalam tugas yg dilaksanakan. Saya Pangdam, Kasdam, Danrem, Asintel dan Dandim semua solid dan kompak, dalam melaksanakan tugas pokok, untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI," Tuturnya.
Pangdam juga memastikan profesionalisme selalu menjadi penekanan dalam menjalankan tugas pokok.
"Kita sudah memiliki tugas pokok sendiri. Jadi jika ada berita dari luar, silahkan saja. Tetapi kami di Kodam Hasanuddin, tetap melaksanakan tugas sebagaimana mestinya, yaitu menjaga keamanan, kesejahteraan dan keselamatan wilayah. Itu menjadi arahan dan penekanan Kasad dan Panglima TNI," Jelasnya.
"Semua prajurit menjalankannya dengan solid dan kompak antara darat, laut, udara dan kepolisian. Berbagai program dan kegiatan kita lakukan bersama, termasuk olahraga," Ujarnya.
Seperti diketahui, Kodam Hasanuddin di bawah kepemimpinan Mayjen TNI Totok, menitik beratkan slogan "6K DI HATI KITA", yang mencakup Karakter, Kapabel, Kontemporer, Kompak, Kesemestaan dan Kerakyatan. Slogan ini menjadi pedoman, visi dan misi setiap prajurit Kodam Hasanuddin dalam menjalankan tugasnya. Mayjen Totok, di sejumlah kesempatan, slogan ini menjadi bagian penjabaran dari arahan pimpinan TNI AD.
Dalam penjabarannga mantan Danpussenarmed ini mengatakan, Karakter, mengingatkan agar setiap prajurit menjadikan agama sebagai patokan dalam hidup dan tetap pada koridor Sumpah Prajurit dan Sapta Marga serta merupakan platform bagi setiap prajurit dimanapun berada. Kapabel atau kecakapan, terkait profesionalisme prajurit dan ASN dalam pekerjaan dan mampu menciptakan solusi. Kontemporer, mencakup kemampuan mengikuti perkembangan teknologi, memanfaatkan dan mengelolanya dengan baik. Kompak, bermakna bersinergi dengan seluruh komponen bangsa dan senantiasa menjaga komunikasi.
Sedangkan Kesemestaan, berkaitan memberdayakan keunggulan dari kondisi geografi, demografi dan sosial di negara, sebagai potensi wilayah. Dan Kerakyatan, menjadi tujuan dan cita-cita, yaitu terkait kecintaan terhadap rakyat, untuk bagaimana kesejahteraan rakyat menjadi tujuan dari apapun yang dilakukan oleh TNI.